Setiap wanita yang melahirkan normal setelah persalinan akan menjalani jahitan. Itu karena proses melahirkan normal bisa menyebabkan perineum (area antara vagina dan anus) robek atau bahkan digunting, sehingga perlu dilakukan tindakan penjahitan.
Hal yang menjadi masalah bagi wanita yg sudah melahirkan adalah bagaimana merawat jahitan tersebut setelah melahirkan normal.
Proses pemulihan setelah melahirkan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wanita. Jahitan tersebut bisa membuat area tersebut terasa sakit bahkan gatal. Belum lagi bengkak dan memar pada kandung kemih dan vagina yang menambah rasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, Bunda perlu merawat jahitan tersebut setelah melahirkan agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas dengan normal. Dan biasanya membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari untuk robekan perineum setelah melahirkan normal sembuh.
Namun butuh waktu yang lebih lama lagi untuk pemulihan total sampai rasa sakit hilang, mulai dari 2 bulan bahkan sampai 1 tahun setelah persalinan. Hal ini tergantung pada seberapa dalam robekan perineum yang terjadi.
Tingkat Keparahan Robekan Perineum
Berdasarkan tingkat keparahannya, derajat robekan atau ruptur perineum terbagi dalam 4 tingkat:
- Tingkat 1: Robekan perineum tingkat 1 biasa tidak perlu dijahit karena tergolong ringan. Area yang robek adalah mulut vagina atau bagian kulit perineum.
- Tingkat 2: Pada ruptur perineum tingkat 2, robekan sudah memasuki otot perineum yang berada dalam vagina.
- Lalu, Tingkat 3: Ruptur perineum tingkat tiga terjadi pada kulit dan otot vagina, perineum, serta anus.
- Tingkat 4: Robekan perineum tingkat 4 merupakan kondisi yang paling parah. Pasalnya, ruptur sudah mencapai anus, rektum, hingga usus besar.
Jahitan setelah melahirkan normal hanya akan diperlukan bila robekan perineum cukup dalam, hingga mencapai otot atau jaringan pada area tersebut. Ini berarti, pada ruptur tingkat 2.
Cara Merawat Jahitan Kulit Setelah Melahirkan
1. Gunakan Air Hangat saat Mandi dan Buang Air Kecil
Lebihbaik gunakan air hangat saat mandi dan buang air kecil. Air hangat dapat memberi efek menenangkan dan membantu proses penyembuhan luka pada kulit.
Selain mengurangi rasa sakit & perih, bilasan air hangat juga dapat membersihkan area jahitan. Jangan lupa untuk mengeringkan vagina setelah buang air kecil dengan tisu dari depan ke belakang, untuk mencegah infeksi.
2. Kompres Area Luka Jahitan
Bunda bisa membuat kompres dari es batu yang dibungkus kain atau handuk, lalu tempelkan pada area sekitar jahitan selama sekitar 10 menit. Suhu dingin dari es batu ini dapat membantu meringankan bengkak dan nyeri pada area sekitar jahitan.
Lakukan ini beberapa kali sehari. Namun ingat, berikan jeda sekitar 1 jam sebelum menempelkan kompres kembali, dan hindari mengompres es langsung pada kulit tanpa penghalang karena dapat merusak saraf (intinya bungkus es tersebut dengan handuk atau kain).
3. Sering Mengganti Pembalut
Penting bagi Bunda untuk menjaga kebersihan vagina selama masa nifas. Gantilah pembalut sekitar 2-4 jam sekali agar jahitan di vagina terhindar dari infeksi dan cepat sembuh.
Jenis pembalut yang memberi sensasi dingin boleh digunakan, tetapi pastikan produk tidak menggunakan pewangi, bersifat hipoalergenik (tidak menimbulkan alergi), dan memiliki pH seimbang. Namun, penggunaan tampon sebaiknya dihindari selama 6 minggu pertama setelah melahirkan.
4. Perbanyak Konsumsi Serat
Biasanya ibu yang baru melahirkan memang kesulitan untuk buang air besar selama beberapa hari. Sayangnya kondisi ini bisa berlanjut menjadi sembelit jika Bunda tidak berhati-hati. Untuk mencegahnya, perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayuran, serta cukup minum air putih.
Selain itu, Bunda bisa menggunakan pencahar, seperti docusate sodium. Dengan ini, Bunda tidak perlu mengejan cukup berat saat buang air besar.