Aqiqah Al Hilal – Ayah dan Bunda, setiap anak memiliki milestones alias pencapaian tumbuh kembang yang berbeda-beda, termasuk dalam kesiapan untuk masuk sekolah, baik PAUD maupun sekolah dasar.
Apabila anak belum siap namun dipaksakan untuk sekolah, ia dapat mengalami berbagai hambatan dalam proses belajar, loh! Seperti mengalami frustasi di lingkungan akademik, tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tidak dapat membentuk konsep diri yang baik.
Lalu, apa saja ciri-ciri si Kecil siap untuk sekolah? Dan bagaimana cara menstimulasi si Kecil agar siap untuk bersekolah? Berikut beberapa penjelasannya!
1. Dapat Memanfaatkan Panca Inderanya (Sensoris)
Sebelum mendaftarkan si Kecil sekolah, Ayah dan Bunda perlu memerhatikan kemampuan sensoris si Kecil yang meliputi lima panca indera.
Sudah mampukah si Kecil memanfaatkan indera melihat, mendengar, meraba, mencium, serta mengecap untuk mengeksplor dan mengenali dunia di sekitarnya?
2. Aktif dan Terampil Bergerak (Motorik)
Si Kecil dapat dikatakan siap untuk masuk ke dunia sekolah apabila ia sudah mampu menggunakan fungsi motoriknya, baik motorik kasar maupun motorik halus.
Motorik kasar yang mendukung kemampuan si Kecil untuk duduk tegak, berlari, mendorong, menarik dan hal lain yang melibatkan otot besar akan mempermudah si Kecil untuk menjalani berbagai aktivitas di sekolah.
Sementara motorik halus merupakan kegiatan yang melibatkan koordinasi antara tangan dan mata. Kemampuan ini akan menjadi modal utama bagi si Kecil untuk dapat mengikuti proses pembelajaran seperti menulis, menggambar, menggunting sesuai pola, menempel, dan aktivitas lain yang membutuhkan ketrampilan tangan.
3. Bisa Berinteraksi dengan Baik (Sosial-emosional)
Anak usia dini (1-5 tahun) cenderung masih bersifat individualis dan egois. Ini tidak selalu menandakan kepribadian yang buruk. Karena fase egois ini memang menjadi salah satu bagian normal dari perkembangan karakter anak.
Anak di usia ini juga belum bisa mengontrol atau mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih sehat, sehingga ia belum bisa bersimpati dengan orang lain.
Akan tetapi, seiring waktu dan semakin ia sering bermain serta berinteraksi dengan banyak orang, anak akan pelan-pelan memahami pentingnya bersosialisasi dan keberadaan teman-teman di sekitarnya.
Oleh karena itu, sebaiknya Ayah dan Bunda memasukkan si Kecil ke sekolah ketika si Kecil sudah mulai tampak bisa mengendalikan emosinya dengan lebih baik supaya ia juga bisa bermain dan berinteraksi dengan lebih akur. Keterampilan berekspresi ini biasanya dimiliki anak pada usia sekitar 3 tahun.
4. Mampu Memahami Instruksi (Kognitif)
Sudah mampukah si Kecil memahami instruksi yang diberikan oleh Ayah dan Bunda? Pasalnya mampu memahami instruksi-instruksi sederhana merupakan salah satu tanda anak siap bergabung bersama teman-temannya untuk belajar di sekolah.
Nah, untuk mampu memahami berbagai instruksi yang diberikan oleh guru, si Kecil harus sudah memiliki kemampuan untuk mengingat dan memahami instruksi yang diberikan.
5. Bisa Berkomunikasi dengan Baik (Bahasa)
Selain mampu memahami instruksi, perkembangan kognitif si Keci; juga ditunjukkan dari kemampuannya menyampaikan apa yang dirasakan dan dibutuhkan secara verbal alias dengan kata-kata yang jelas.
Sehingga, si Kecil dapat berkomunikasi dengan teman maupun gurunya di lingkungan sekolah.
Cara Stimulasi si Kecil agar Siap Sekolah
- Ajak Anak Ngobrol
- Latih Anak Jadi Mandiri
- Terapkan Rutinitas Harian
- Bacakan si Kecil Buku
- Mengajak si Kecil Menari dan Bernyanyi
- Dukung dengan Nutrisi dari Susu Pertumbuhan
Sumber gambar: Moms ID
Penulis: Aisyah