Aqiqah Al Hilal – Menjelang Hari Raya Idul Adha yang terhitung kurang dari 2 bulan lagi, banyak sekali pertanyaan seputar Qurban yang bermunculan yang membuat tak sedikit orang kebingungan, yakni perbedaan antara Aqiqah dan Qurban.
Dari sisi syariat keduanya memang memiliki kesamaan yakni sama-sama menyembelih hewan. Namun, ada perbedaan yang sangat mencolok bila dilihat dari penjelasan Al Quran dan Hadis.
Dilansir dari Jawa Pos, bahwa perbedaan ini dapat ditinjau dari 8 hal di antaranya tujuan, jenis hewan, jumlah hewan, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan yang disyariatkan atau dianjurkan, pembagian daging, wujud daging yang boleh diberikan serta upah bagi para penyembelih.
1. Tujuan Aqiqah dan Qurban
Pada dasarnya Aqiqah berarti memotong. Para ulama mengatakan bahwa Aqiqah memiliki arti yang beragam. Seperti memotong hewan atau memotong rambut bayi.
Namun secara istilah Aqiqah berarti menyembelih hewan sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran buah hati dalam suatu keluarga yang disertai dengan memotong rambut bayi tersebut.
Sementara Qurban memiliki definisi menyembelih hewan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di Hari Raya Lebaran Haji atau umat muslim mengenalnya dengan sebutan Idul Adha yang berlangsung pada 10 Dzulhijjah serta 3 hari tasyrik yakni pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
2. Jenis hewan
Hewan yang digunakan Aqiqah biasanya Kambing atau domba dengan syarat tidak boleh cacat, usianya harus sudah cukup dewasa dengan berganti gigi. Seperti yang diterangkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW:
“(Aqiqah) untuk anak laki-laki adalah dua kambing dan untuk perempuan satu kambing. Baik berjenis kelamin jantan atau betina, tidak masalah,” (sesuai dalam kitab al-Majmu’ Saryh muhazzab).
Sedangkan untuk Qurban biasanya menggunakan hewan ternak seperti Kambing, Domba, Sapi, Kerbau dan Unta. Dengan persyaratan yang lebih spesifik. Hewan yang akan diqurbankan tidak boleh cacat.
Lalu, usianya untuk Domba minimal satu tahun dan sudah ganti gigi, untuk Kambing minimal dua tahun. Kemudian Sapi dan Kerbau 2 tahun lebih. Sedangkan unta harus mencapai usia 5 tahun atau lebih.
3. Jumlah hewan yang disembelih
Untuk Aqiqah sendiri ada jumlah khusus yang harus dipenuhi dan itu cukup terbatas. Untuk anak laki-laki sebanyak dua Kambing dan untuk perempuan satu Kambing.
Sedangkan, pada Qurban jumlahnya tak terbatas selama hewan tersebut merupakan hewan yang diizinkan untuk diqurbankan.
4. Waktu menyembelih
Aqiqah bisa ditunaikan setiap saat bahkan hingga anak tumbuh dewasa jika orangtuanya memiliki udzur, namun lebih disarankan pada 7 hari pertama setelah kelahiran.
Sedangkan untuk Qurban memiliki waktu khusus yang wajib ditepati yakni 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah. Maka diluar waktu itu qurban tidak dapat dilaksanakan.
5. Jumlah pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya untuk Aqiqah hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup saja. Sedangkan, Qurban tidak dibatasi dalam seumur hidup.
6. Pembagian Daging
Agar tepat sasaran, Islam mengatur pembagian daging dalam pelaksanaan Aqiqah dan Qurban. Untuk Aqiqah biasanya dagingnya boleh diberikan kepada siapapun tanpa memandang status ekonomi.
Lain halnya dengan Qurban yang mengharuskan memenuhi kesepakatan para ulama yang membagi menjadi 3 golongan penerima manfaat daging Qurban di antaranya sepertiga untuk fakir miskin, sepertiga untuk keluarga yang berqurban, dan sepertiganya lagi untuk tetangga atau kerabat dekat.
7. Bentuk daging yang diberikan
Daging Aqiqah harus dalam keadaan masak artinya siap dikonsumsi layaknya menyediakan makanan kepada tamu.
Berbeda dengan Qurban yang penyajiannya diserahkan kepada keinginan masing-masing penerima manfaat tersebut.
8. Upah penyembelih
Untuk orang yang menyembelih hewan Aqiqah biasanya akan meminta upah pada empunya hajat. Sedangkan untuk penyembelih hewan Qurban biasanya tidak diberikan upah.
Indikator tersebut merupakan 8 Hal Yang Membedakan Pelaksanaan Aqiqah dan Qurban. Jangan tertukar lagi, ya!
Sumber gambar: tribunnewsmaker.com
Penulis: Elis Parwati