Sejarah Disyariatkannya Aqiqah dalam Islam

Sejarah Disyariatkannya Aqiqah dalam Islam

Aqiqah Al Hilal – Aqiqah merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Islam sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang anak. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan, biasanya kambing atau domba, kemudian dagingnya dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Tradisi ini memiliki sejarah panjang yang telah diajarkan sejak masa Rasulullah SAW.

  1. Akar Sejarah Aqiqah

Disyariatkannya aqiqah berawal dari tradisi yang telah ada bahkan sebelum kedatangan Islam. Pada masa jahiliyah, masyarakat Arab memiliki kebiasaan mengadakan upacara untuk menyambut kelahiran anak, di mana mereka menyembelih hewan sebagai persembahan dan ritual. Namun, setelah Islam datang, tradisi ini diluruskan dan diubah menjadi ibadah yang lebih bernilai spiritual serta selaras dengan ajaran tauhid.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan (hewan) pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan lainnya). Berdasarkan hadis ini, aqiqah disyariatkan pada hari ketujuh setelah kelahiran seorang anak. Jika belum mampu, maka dapat dilaksanakan di kemudian hari.

  1. Makna dan Hikmah Aqiqah

Aqiqah tidak hanya sebatas tradisi atau seremonial, tetapi juga memiliki makna mendalam. Di antaranya:

  • Ungkapan Syukur kepada Allah SWT: Aqiqah adalah salah satu cara bagi orang tua untuk bersyukur kepada Allah atas anugerah kelahiran anak. Dengan menyembelih hewan, orang tua menunjukkan rasa terima kasih atas karunia tersebut.
  • Melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW sendiri melakukan aqiqah untuk cucunya, Hasan dan Husain, sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadis. Maka, mengikuti sunnah ini merupakan bagian dari ketaatan kepada Rasulullah SAW.
  • Berbagi dengan Sesama: Daging dari aqiqah biasanya dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan fakir miskin. Ini merupakan bentuk solidaritas sosial dan cara untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
  • Menghilangkan Kesialan atau Bahaya: Dalam hadis yang telah disebutkan, aqiqah dihubungkan dengan “menghilangkan ketergadaian” anak. Ini berarti aqiqah berfungsi untuk menghilangkan kesialan atau bahaya yang mungkin menimpa anak tersebut, sebagai bentuk perlindungan spiritual.
  1. Ketentuan dalam Aqiqah

Beberapa ketentuan dalam pelaksanaan aqiqah diatur dalam syariat Islam:

  • Jenis Hewan: Aqiqah dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba. Untuk anak laki-laki, disunnahkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing.
  • Waktu Pelaksanaan: Disyariatkan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, namun jika tidak memungkinkan, bisa dilakukan di kemudian hari tanpa batasan waktu yang ketat.
  • Cukur Rambut dan Pemberian Nama: Pada hari ketujuh, selain menyembelih hewan, disunnahkan untuk mencukur rambut bayi dan memberinya nama yang baik.
  1. Perkembangan Aqiqah dari Masa ke Masa

Seiring berjalannya waktu, aqiqah terus menjadi bagian penting dalam tradisi umat Islam di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, misalnya, aqiqah sering diselenggarakan secara meriah dengan mengundang keluarga besar, tetangga, dan teman-teman. Pada momen ini, tidak hanya aqiqah yang dilaksanakan, tetapi juga terdapat doa bersama, ceramah agama, dan acara syukuran lainnya.

Di zaman modern, jasa layanan aqiqah semakin mudah dijumpai. Banyak lembaga atau penyedia jasa yang membantu melaksanakan aqiqah, dari penyembelihan hewan hingga pembagian daging kepada yang membutuhkan, sehingga memudahkan orang tua dalam melaksanakan ibadah ini.

Aqiqah memiliki sejarah panjang yang berakar dari tradisi sebelum Islam, namun kemudian diatur dan disempurnakan oleh ajaran Rasulullah SAW. Ibadah ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga sarana untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah, mengikuti sunnah Nabi, serta berbagi dengan sesama. Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua tidak hanya menyambut kehadiran sang anak dengan kegembiraan, tetapi juga dengan menjalankan ibadah yang penuh makna.

Sumber foto: google.com

PENULIS: NAFISAH SAMRATUL F.

📱Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal 🔽🔽🔽

CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223

CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724

CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008

Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya 💚