Aqiqah Al Hilal – Saat bayi lahir ke dunia, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyambutnya, termasuk tahnik, yang menjadi salah satu tradisi dalam Islam.
Apa itu tahnik?
Tahnik adalah proses di mana sepotong kecil kurma atau manisan dikunyah hingga halus, kemudian diberikan kepada bayi. Kurma yang telah hancur dimasukkan ke dalam mulut bayi, dan sebaiknya dilakukan dengan sedikit gerakan memutar dan pijatan lembut. Tradisi ini disunnahkan bagi orang tua saat bayi baru saja lahir.
Menurut buku Tausiyah Nabi untuk Para Bidadari karya Dar El-Irfan, tahnik adalah praktik menghaluskan kurma sebelum diberikan kepada bayi. Sementara itu, ulama Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa tahnik berfungsi untuk melatih bayi dengan makanan serta membantu menguatkannya.
Dalam buku Mukjizat Hadist Nabi yang ditulis oleh Dana Nur K.S. dan rekan-rekannya, tahnik dianggap sebagai bentuk imunisasi alami yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Setelah melahirkan, ibu bayi akan meminum sari kurma dan meletakkannya di lidah. Sari kurma yang telah bercampur dengan air liur ibu kemudian diambil dengan jari dan ditempelkan pada langit-langit mulut bayi.
Proses ini memungkinkan enzim dalam air liur bayi untuk berkumpul, sementara bayi akan menghisap jari tersebut. Kombinasi bakteri dari air liur ibu dan sari kurma ini membantu tubuh bayi mengenali dan mempersiapkan diri melawan bakteri yang mungkin muncul di kemudian hari.
Cara Melakukan Tahnik pada Bayi
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat melakukan tahnik. Berdasarkan buku Aqiqah karya Ahmad ibn Mahmud ad-Dib dan Pesan dari Nabi Tentang Anak karya Eva Rianty Lubis, berikut langkah-langkahnya:
- Letakkan sedikit kurma yang telah dikunyah di atas jari orang yang akan melakukan tahnik.
- Masukkan jari tersebut ke dalam mulut bayi.
- Gerakkan jari ke kanan dan kiri dengan lembut agar kurma tersebar merata di mulut bayi.
Semoga bermanfaat!
Sumber gambar: Islam Press
Penulis: Elis Parwati