Maryam binti Imran Ibunda Isa AS Wanita Mulia dalam Quran

Inilah Pelajaran Hidup yang Dapat Diambil dari Maryam binti Imran, Ibunda Nabi Isa AS

Aqiqah al Hilal – Maryam Binti Imran, satu-satunya Wanita yang Namanya diabadikan dan dikenang dalam Kitab Suci Al Quran. Seperti yang kita ketahui, Maryam sendiri merupakan Ibunda dari Nabi Isa AS yang memiliki julukan sebagai “Wanita Terbaik yang pernah hidup di Dunia”. Hal tersebut pun telah disampaikan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya yang telah terlulis dalam QS. Ali Imran ayat 42 yang artinya,

“Dan [sebutkan] ketika para malaikat berkata, Hai Maryam, sesungguhnya Allah SWT telah memilih kamu dan menyucikan kamu dan memilih kamu di atas wanita-wanita dunia.” (QS Ali Imran: 42)

Allah SWT telah memberikan julukan kepada Maryam dengan julukan yang sangat mulia yaitu sebagai “Wanita Terbaik yang Pernah Hidup di Dunia”. Bagi Kaum Hawa beberapa Amalan dan Pelajaran Hidup dapat diambil dari Ibunda Nabi Isa AS, Maryam Binti Imran. Lantas, apa Pelajaran Hidup yang dapat diambil dari Kisah Maryam?

  1. Senantiasa Meminta Allah SWT Agar Amalan yang Telah Dikerjakan diterima oleh Allah SWT
  2. Menyadari Bahwa Masa Muda adalah Waktu yang Paling Berharga Untuk Menggapai Segala Keberkahan Dari Allah SWT
  3. Senantiasa Berlindung Hanya Kepada Allah SWT
  4. Tidak Menyerah Pada Kesedihan Dan Senantiasa Bersyukur
  5. Sabar Dalam Melaksanakan Tanggung Jawab
  6. Melalui Iman, Perilaku, dan Tindakannya yang Kuat, Maryam Binti Imran Senantiasa Beriman kepada Allah SWT.

Dengan Amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada Maryam, hadirnya Nabi Isa AS di dalam Rahim Maryam tidak membuat Iman-Nya kepada Sang Khalik berkurang, tetapi ketika Nabi Isa AS hadir dalam Rahim Maryam Binti Imran, Keimanan, Syukur, dan Tanggung Jawab lah yang semakin Ia tingkatkan.

Masyaallah.

“Dan (sebutkan) orang yang menjaga kemaluannya, maka Kami tiup ke dalam (pakaiannya) melalui malaikat Kami (Jibril), dan Kami jadikan dia dan putranya sebagai tanda bagi semesta alam.” (QS Al anbiya: 91)

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

”Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata, ‘Wahai Maryam, dari mana kau memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab, ‘Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab’.” (QS Ali ‘Imran: 37)