Investasi Halal untuk Masa Depan Anak: Apa Saja Pilihannya?

Investasi Halal untuk Masa Depan Anak: Apa Saja Pilihannya?

Investasi Halal untuk Masa Depan Anak: Apa Saja Pilihannya?

Sumber: pixabay.com

Mempersiapkan masa depan anak bukan hanya soal pendidikan dan pengasuhan, tetapi juga perencanaan keuangan yang aman dan sesuai syariat juga penting. Banyak orang tua Muslim sekarang menyadari pentingnya berinvestasi. Namun, mereka tetap ingin memastikan bahwa investasi yang mereka pilih halal dan tidak mengandung riba, maysir (judi), atau gharar (ketidakpastian).

Dalam artikel ini, kami membahas berbagai jenis investasi halal yang dapat dipertimbangkan jika Anda ingin membantu anak di masa depan, serta landasan syariat Islam yang mendasarinya.

Mengapa Perlu Investasi Halal?

Tidak ada larangan bagi umat Islam untuk mengembangkan kekayaan, selama itu dilakukan dengan cara yang halal dan thayyib (baik). Salah satu cara untuk melindungi ekonomi keluarga dan membangun masa depan yang lebih stabil adalah dengan investasi.

وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ…

Artinya: “…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Qs. Al Baqarah:275)

Selain itu, dalam hadis disebutkan bahwa salah satu amal jariyah yang pahalanya terus mengalir adalah:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Maka, investasi halal untuk masa depan anak bisa menjadi bentuk sedekah jariyah yang berdampak panjang.

Ciri-Ciri Investasi Halal

Sebelum memilih produk, pastikan investasi tersebut memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Bebas riba (bunga atau pengembalian tetap)
  2. Bebas dari gharar (ketidakjelasan) dalam akad dan manfaat.
  3. Bebas maysir (spekulasi tinggi atau perjudian)
  4. Berdasarkan pada sektor riil atau bisnis yang halal
  5. Transparan dan sesuai akad syariah (mudharabah, musyarakah, murabahah, dll.)

Rekomendasi Investasi Halal untuk Masa Depan Anak

  1. Emas dan Logam Mulia

Dalam Islam, emas dianggap sebagai aset riil dan cocok untuk investasi dalam jangka panjang. Anda dapat menyimpan emas secara fisik atau menggunakan layanan emas syariah, seperti BSI Emas atau Pegadaian Syariah.

  1. Reksa Dana Syariah

Produk ini dikelola oleh manajer investasi dan hanya menempatkan dana pada saham atau obligasi sesuai dengan prinsip syariah.

  • Aman bagi pemula
  • Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Ideal untuk persiapan pendidikan anak
  1. Saham Syariah

Saham ini adalah saham perusahaan yang tidak bergerak dalam bidang yang dilarang (misalnya, alkohol, riba, atau perjudian) telah terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

  1. Deposito Syariah

Produk ini tidak menggunakan sistem bunga seperti deposito, tetapi menggunakan akad mudharabah (bagi hasil).  Sangat cocok untuk yang ingin mengambil risiko rendah.

  1. Bisnis Penyewaan Properti

Salah satu cara halal untuk mendapatkan pendapatan pasif adalah dengan membeli rumah atau tanah dan menyewakannya.  Pastikan properti digunakan untuk hal yang tidak bertentangan dengan syariat.

  1. Tabungan Pendidikan Syariah

Beberapa bank syariah menawarkan tabungan pendidikan dengan akad bagi hasil dan dan perlindungan asuransi syariah.

Tips Memilih Investasi Halal

  • Pastikan bahwa produk memiliki sertifikasi syariah yang dikeluarkan oleh DSN-MUI.
  • Pelajari akad yang digunakan.
  • Hindari investasi dengan janji keuntungan tetap yang mencurigakan.
  • Pilih lembaga yang dipercaya, seperti bank, manajer investasi, dan fintech.

Kesimpulan

Mempersiapkan masa depan anak tidak cukup hanya dengan doa dan harapan. Perencanaan keuangan jangka panjang yang cermat dan sesuai syariat, salah satunya melalui investasi halal sangatlah dibutuhkan. Dengan berinvestasi secara syar’i, tidak hanya masa depan dunia anak kita yang terjaga, tetapi juga keselamatan kita sebagai orang tua di akhirat. Jangan lupa bahwa rezeki yang baik akan membawa keberkahan, terutama jika diniatkan untuk kebaikan anak-anak dan keluarga.

 

Penulis: Silmi Fitriani