Secara fisiologis, sistem imun wanita hamil menurun. Hal ini menyebabkan wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi bakteri dan virus. Infeksi bisa berdampak buruk bagi ibu serta janinnya. Salah satu infeksi yang sering dikhawatirkan adalah cacar.
Virus cacar air dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam ataupun percikan air ludah dari penderita cacar air. Wanita hamil yang sudah pernah mengalami cacar air boleh bernapas lega sebab sistem kekebalan tubuh sudah membangun pertahanan terhadap serangan virus cacar air.
Sebagian besar wanita hamil yang terkena cacar air dapat sembuh tanpa efek apa pun, namun ada pula wanita hamil yang dapat mengalami komplikasi. Berikut beberapa risiko komplikasi yang bisa menimpa:
Resiko Dampak Dari Cacar Air Bagi Wanita Hamil
Resiko rendah di trimester ketiga
Jika Anda mengalami cacar air di trimester ketiga (kira-kira 6-12 hari sebelum kelahiran), bayi Anda mungkin memiliki risiko yang paling rendah untuk mengalami dampak dari cacar air. Hal ini terjadi karena sekitar 5 hari setelah Anda terkena cacar air, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus dan antibodi yang dihasilkan tubuh Anda ini juga akan mengalir ke bayi Anda melalui plasenta. Antibodi inilah yang akan memberikan perlindungan pada bayi Anda.
Resiko tinggi saat mendekati waktu melahirkan
Waktu antara 5 hari sebelum kelahiran dan 2 hari setelah kelahiran merupakan yang paling berisiko saat Anda terkena cacar air. Bayi Anda bisa terkena virus cacar air juga dan tidak memiliki waktu untuk menerima antibodi dari Anda. Jadi, pada saat ini bayi Anda dapat mengalami risiko tinggi untuk terkena varicella neonatal atau cacar air pada bayi baru lahir. Penyakit ini bisa menjadi serius dan bahkan bisa mengancam nyawa bayi Anda.
Radang paru-paru
Salah satu risiko komplikasi cacar air pada wanita hamil adalah pneumonia, yaitu radang paru-paru. Selain itu, komplikasi lain yang bisa terjadi adalah ensefalitis (radang otak) dan hepatitis (radang hati).
Faktor yang dapat meningkatkan risiko komplikasi cacar air pada wanita hamil adalah kebiasaan buruk merokok, memiliki riwayat penyakit paru-paru, mengonsumsi steroid, dan mengandung lebih dari 20 minggu.
Kelainan
Jika infeksi virus cacar air terjadi pada pertengahan awal kehamilan, maka akan timbul risiko sindrom varicella kongenital. Sindrom tersebut dapat mengakibatkan kelainan bawaan berupa bekas luka, kelainan otot dan tulang, kelumpuhan, ukuran kepala kecit, kebutaan, kejang atau keterbelakangan mental. Meski demikian, hingga kini belum terbukti cacar air dapat meningkatkan risiko keguguran.
Untuk cacar air yang terjadi pada saat usia kehamilan 28-36 minggu, virus akan masuk ke tubuh bayi dengan berkemungkinan tidak menimbulkan gejala apa pun. Risiko virus kembali aktif dan memicu cacar api (shingles) dapat terjadi pada beberapa tahun pertama kehidupan si bayi.
Khusus mengenai cacar air yang terjadi setelah usia kehamilan 36 minggu akan meningkatkan kemungkinan bayi terinfeksi dan lahir dengan kondisi terkena cacar air.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Cacar Air Saat Hamil
Sebelumnya, Anda harus mengetahui apakah Anda sudah pernah terkena cacar air sebelumnya atau belum pernah sama sekali. Jika Anda sudah pernah terkena cacar air, artinya tubuh Anda lebih kebal terhadap virus cacar air sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi. Pada umumnya, sangat jarang orang terkena cacar air sampai dua kali. Namun, jika Anda belum pernah terkena cacar air atau tidak yakin jika pernah terkena cacar air, sebaiknya segera hubungi dokter Anda. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kekebalan Anda terhadap cacar air.
Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda tidak kebal, dokter mungkin akan memberikan Anda suntikan VZIG untuk mengurangi risiko Anda terkena infeksi dan komplikasi yang serius. Namun, suntikan tersebut tidak dapat mencegah infeksi pada janin Anda. Suntikan perlindungan ini dapat bekerja pada tubuh Anda sekitar 3 minggu, jadi jika Anda masih terkena cacar air lebih dari 3 minggu setelah disuntik, mungkin Anda perlu mendapatkan suntikan ini lagi.
Untuk menghindari cacar air saat hamil, sebaiknya Anda melakukan tes darah sebelum kehamilan untuk memeriksa apakah tubuh Anda sudah kebal terhadap virus cacar air atau belum. Jika belum, Anda bisa mendapatkan vaksin untuk melawan virus cacar air sebelum kehamilan. Vaksin cacar air tidak dapat diberikan saat Anda hamil karena dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan Anda.