Alasan Kenapa Ayah Disunahkan Baca Azan & Iqamah di Telinga Anak yang Baru Lahir

Sumber gambar : The Asian Parent

Setiap keluarga umat Muslim, pasti sudah tidak asing lagi dengan kewajiban supaya Ayah membacakan azan  dan iqamah di telinga anak, sesaat setelah kelahirannya.  Caranya adalah Ayah akan akan membacakan azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri. Tapi, hati-hati jangan asal mengumandangkan azan dan iqamah ya, Bunda, karena ternyata hal ini mempunyai manfaat tersendiri.

Diriwayatkan Abu Rafi’, ia menceritakan, “Saya melihat Rasulullah Saw menyerukan azan di telinga Hasan bin Ali saat baru dilahirkan ibunya, Fatimah” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Dilansir dari HaiBunda yang mengutip pendapat dari Mohammad Irsyad, M.Pd.I, pakar parenting Islami, yang menjelaskan bahwa Ibnu Qayyim menyampaikan, seharusnya kalimat pertama yang masuk ke telinga setiap anak adalah kalimat yang berbentuk ajakan kepada kebaikan, dalam hal ini azan. Ini mengandung keagungan Allah serta dua kalimat syahadat yang bisa menobatkan dirinya menjadi Muslim.

Diriwayatkan pula oleh Hasan bin Ali Ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang dikaruniai anak, kemudian di telinga kanannya dibacakan azan dan telinga kirinya dibacakan iqamah, maka ia tidak akan dikenai kejahatan ummus sibyan (pengikut jin- oleh sebagian orang sering disebut Al-Qarinah.)” (HR. Baihaqi dan Ibnu Sunni).

Membacakan azan dan iqamah, rupanya juga bisa membantu proses penanaman syiar-syiar Islam sedini mungkin ke dalam jiwa anak. Khususnya saat anak pertama kali menghirup udara di dunia ini, sebagaimana talqin kalimat tauhid yang sangat berguna ketika ia akan keluar dari dunia ini. Hal tersebut disampaikan oleh Irsyad dalam buku 105 Inspirasi Nabi dalam Mendidik Anak.

Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dikemukakan oleh Murray dan Mishkin terkait sistem limbik bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mengingat kembali segala informasi dan kesan yang masuk ke dalamnya dan diproses oleh otak besar.

Proses ini tentunya dapat dihasilkan dengan adanya kerja sama yang baik antara kelenjar thalamus, hypothalamus, amgydala, hippocampur, septum, dan cyngulate gyrus. Sistem kerja ini dinamakan limbik, yaitu kelenjar yang terletak di bagian dalam otak besar terdiri dari kumpulan sel yang sangat halus dan memiliki fungsi untuk memisahkan informasi.

Karena informasi yang masuk ke dalam thalamus itu, maka manusia mempunyai kemampuan untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi.

Memang betul bahwa daya ingat sebenarnya sejak lahir belum tajam. Namun, kemampuan ini akan berkembang dan meningkat bila semakin sering digunakan, sama dengan keterampilan lainnya yang bisa semakin sempurna jika dilatih.

“Bukan hal yang mustahil bahwa azan dan iqamah memiliki bekas atau pengaruh tersendiri di kedalaman hati atau pikiran anak, meskipun untuk sementara ia belum mengerti maksud dan tujuan dari kalimat itu,” jelasnya.

Ibnu Qayyim pun menambahkan, bahwa mengumandangkan azan dan iqamah pada anak yang baru lahir, secara tidak langsung orang tua juga mengajak anaknya menyembah kepada Allah SWT, sekaligus masuk Islam sebelum setan sempat melancarkan aksinya dengan memalingkan dan memperdaya setiap manusia.

Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa mengumandangkan azan dan iqamah pada anak yang baru lahir mempunyai banyak dampak yang sangat baik. Ceritakan pada Ayah yuk, supaya Ayah bisa lebih memaknai prosesi ini pada saat si kecil baru lahir.

Aqiqah Al Hilal

Penulis : elis