Menjaga Kesehatan Mental Keluarga Tips untuk Membantu Anak Selalu Merasa Aman dan Terlindungi

Menjaga Kesehatan Mental Keluarga: Tips untuk Membantu Anak Selalu Merasa Aman dan Terlindungi

Aqiqah Al Hilal – Mengasuh anak merupakan tugas yang sangat berat bagi orang tua terutama apabila ini menjadi hal yang pertama bagi Ayah dan Bunda.

Tak jarang dari kalangan kita akan mengalami berbagai macam emosi seperti bahagia yang bercampur dengan frustasi, keletihan dan kecemasan. Namun, emosi yang tercampur aduk ini tak perlu Ayah Bunda takuti.

Lantas, kapan sebaiknya orang tua mulai memikirkn tentang kesehatan mental bayinya? Dan bagaimana cara kita untuk bisa menjaga kesehatan mental di dalam keluarga?

Dilansir dari unicef.org simak beberapa jawaban  mengenai pertanyaan terkait topik tersebut dari Dr. Lisa Damour, psikolog dan pakar perkembangan anak.

Sebentar Lagi Saya Akan Menjadi Orang Tua Kira-kira Emosi dan Stress Seperti Apa yang Perlu Diantisipasi?

Menjadi orang tua baru merupakan transisi kehidupan yang ‘Jomplang’. Kelahiran seorang anak adalah suatu anugerah, tetapi mereka juga mereka akan mengubah keseharian kita. Setiap aspek kehidupa akan mengalami perubahan.

Salah satu hal yang perlu kita ketahui tentang stress adalah, stress akan terjadi setiap kali kita harus menyesuaikan diri dengan ‘habbit’ yang baru. Kehadiran seorang bayi adalah salah satu contoh kasusnya. Dengan hal ini, stress bisa saja muncul.

Namun, stress tidak selalu dinilai sebagai sesuatu yang salah. Orang tua yang sedang membiasakan diri akibat ‘Culture Shock’ dengan perannya yang baru. Peran ini pun akan semakin mudah dijalani seiring waktu berlalu jika kita telah terbiasa dengan hal tersebut.

Pada Usia Berapa Kita Perlu Mulai Mempertimbangkan Kesehatan Mental Anak?

Perlu Ayah Bunda ketahui bahwa kesehatan mental anak perlu kita perhatikan sejak hari pertamanya di dunia. Sejak saat itu juga ia membutuhkan sosok orang tua untuk memperoleh cinta, bimbingan dan rasa aman.

Saat kita memberikan interaksi yang hangat dan lembut, hal tersebut akan membantu mereka merasa terlindungi. Menghibur ketika anak sedih dan membantu mereka mengahadapi masalahnya juga termasuk cara orang tua untuk membangun landasan kesehatan mental anak untuk kehidupannya kelak.

Bagaimana Stress Berdampak Terhadap Perkembangan Emosional Anak?

Respons stres pada bayi aktif ketika bayi merasa takut atau khawatir dilupakan, atau ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi. Tugas kita sebagai orang tua adalah untuk membantu bayi menenangkan respon tersebut.

Setelah tenang, maka situasi akan kembali seperti semula dan bayi akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang aman dan dapat diandalkan. Pengalaman belajar ini tidak dialami semua bayi. Ada bayi yang berada pada situasi stres dan tidak mendapatkan dukungan emosional yang diperlukannya agar tenang kembali.

Situasi ketika anak mengalami stres, tetapi tidak memiliki orang dewasa yang menyayangi dan dapat membantu menghibur mereka dapat menjadi sumber kesulitan emosional kelak. Ayah, Bunda, jangan sampai hal tersebut terjadi, ya!

Bagaimana Kita Dapat Belajar Menunjukan Kasih Sayang Kepasa Anak Jika Saat Kecil Saja Kita Tidak Mendapatkan Hal Tersebut?

Tidaklah mudah mengambil peran sebagai orang tua. Semua pun pernah belajar menjadi orang tua. Dan kita juga sebetulnya bisa menjadi orang tua yang baik, asalkan kita punya tekad yang kuat.

Banyak hal yang perlu kita perhatikan saat menjadi orang tua baru untuk menciptakan perbedaan besar. Hal ini merupakan hal yang dibutuhkan seorang bayi untuk dapat menapaki kehidupan yang luar biasa, misalnya:

  1. Berikan perhatian kepada bayi
  2. Perhatikan dan penuhi kebutuhannya
  3. Pastikan kita selalu hadir dengan kasih sayang

Bagaimana Caranya Membangun Kesehatan Mental Yang Baik Dalam Keluarga?

Pada dasarnya anak-anak membutuhkan rumah untuk berteduh, anggota keluarga yang menyayangi mereka dan kehidupan rumah yang terpola.

Jangankan anak-anak, kita pun sebagai orang dewasa masih sangat membutuhkan hal tersebut. Mereka sangat membutuhkan situasi yang dapat mereka perkirakan. Mereka membutuhkan lingkungan yang nyaman dan dapat diandalkan.

Maka, yang dapat kita lakukan untuk menghadirkan kehangatan untuk mereka adalah dengan cara menyayangi mereka, luangkan waktu untuk mereka dan peluklah mereka sesekali.

Hal-hal ini akan terasa sangat menyenangkan bagi anak dan bagi orang tuanya, bahkan dapat menghasilkan hormon-hormon di dalam tubuh yang akan mengeratkan ikatan batin antara orang tua dan anak.

Bolehkah Kita Menunjukan Emosi Marah atau Sedih di Depan Anak?

Jangan lupa bahwa kita merupakan ‘role model’ pertama bagi anak. Mereka akan belajar tentang banyak hal melalui kita, termasuk perasaan. Jadi, apabila kita merasakan emosi tertentu, khususnya yang tidak menyenangkan, coba pikirkan cara mengungkapkannya dengan tepat.

Ungkapkan dengan jujur tapi jangan sampai membebani mereka apalagi membuatnya takut.  Kita juga perlu memperlihatkan bagaimana cara untuk mengelola perasaan yang menyakitkan atau sulit.

Penting untuk diingat bahwa kesehatan mental tidak sam dengan terus menerus merasa tenang dan santai serta gembira baik pada diri orang tua ataupun anak.  Seseorang dengan mental yang sehat berarti orang yang memiliki emosi yang tepat pada waktu yang sesuai dan tahu cara mengelola perasaan itu dengan benar.

Apa yang Harus Kita Lakukan Ketika Merasa Kewalahan?

Ada banyak teknik untuk mengatasi stress. Luangkan waktu khusus untuk mengatasinya. Masih ada lagi hal positif yang bisa digunakan untuk mengelola dan merendahkan tingkat stress hingga ke kadar yang dapat kita kendalikan.

  1. Pastikan orang tua punya dukungan sosial yang baik
  2. emua orang perlu tempat bercerita, perlu seseorang atau sekelompok orang untuk membuatnya merasa punya komunitas dan diterima.
  3. Mencari cara positif untuk mengalihkan perhatian. Terkadang, kita hanya perlu mengistirahatkan pikiran. Misalnya dengan membaca buku, menemui sahabat atau keluarga, dan lain-lain.
  4. Merawat kesehatan fisik pastikan jam tidur kita cukup, makan makanan sehat, dan berolah raga sesuai kebutuhan. Dengan demikian, kita akan dapat merawat diri, sehingga mampu pula merawat sang buah hati.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa Ayah Bunda lakukan dalam upaya menjaga kesehatan mental keluarga. Semoga bermanfaat, ya!

Foto ilustrasi keluarga muslim. Sumber : dream.co.id

Penulis: Elis Parwati

Ada yang dapat kami bantu?