Tata Cara Menyembelih Hewan Aqiqah Sesuai dengan Ajaran Islam

Tata Cara Menyembelih Hewan Aqiqah Sesuai dengan Ajaran Islam

Aqiqah al Hilal – Sahabat al Hilal, pada umumnya Aqiqah dikaitkan dengan sebuah perayaan yang dilaksanakan ketika bayi lahir atau sering disebut Walimah Al-Maulid. Hal ini dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menyembelih hewan Aqiqah.

Aqiqah memiliki hukum sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat diutamakan (semi wajib). Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,

“Setiap anak tergadai dengan Aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ibnu Majah)

Sebetulnya, hewan Aqiqah boleh menggunakan kambing, sapi atau unta. Namun, Muslim di Indonesia mayoritas memakai kambing sebagai hewan yang disembelih ketika Aqiqah.

Dalam proses penyembelihannya, yang mengaqiqahi anaknya disunnahkan untuk ikut menyaksikan penyembelihan.

Sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana caranya supaya hewan yang kita sembelih itu menjadi halal dan berkah.

Oleh karena itu, yuk simak tata cara menyembelih hewan Aqiqah yang sesuai dengan ajaran islam.

1. Dalam proses menyembelih hewan Aqiqah, penyembelih dan hewan yang disembelih harus menghadap ke kiblat.
2. Membaca Basmalah, Imam an-Nawawi (w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa hukum membaca basmalah ketika menyembelih hewan adalah mustahab atau sunnah. Namun, apabila kita sengaja tidak membaca basmalah maka sesembelihannya masih tetap dikatakan saja, tetapi hukumnya makruh.
3. Membaca Takbir, para ulama syafiiyah menyepakati apabila dalam proses menyembelih hewan disunnahkan untuk membaca takbir bersamaan dengan basmalah. Maka hendaklah kita mengucapkan “Bismillahi wallahu akbar”.
4. Setelah membacakan basmalah dan takbir, penyembelih disunnahkan untuk membaca Sholawat Nabi supaya menambah keberkahan dalam proses penyembelihan tersebut.
5. Membaca Doa
Allahumma minka wa ilaika, Allahumma inna hadzihi aqiqotu fulan.
Artinya: “Ya Allah ini darimu dan untukmu, ya Allah sesunguhnya ini Aqiqahnya fulan.”
6. Menyembelih di leher atau pangkal leher. Untuk penyempurnaan proses penyembelihan, hendaknya memotong 4 hal yakni: Al-Qulum (Saluran Pernafasan), Al-Marri’ (Saluran makan dan minum), Al-Wadajain (Dua saluran pembuluh darah).
7. Tidak menyakiti Hewan Aqiqah Saat Dibawa ke Tempat Penyembelihan. Maka hendaknya kita membawa hewan Aqiqah ke tempat penyembelihan dengan baik, tidak kasar dan menggulingkannya pun hendaknya dilakukan dengan baik pula tanpa menyakitinya sedikitpun.
8. Hewan Aqiqah diberikan air sebelum disembelih, karena dikhawatirkan dia akan kehausan sehingga membuatnya mati sebelum disembelih. Selain itu, juga dapat mempermudah proses mengulitinya. Akan tetapi, jangan diberikan makan, sebab hal itu akan menambah kotorannya saja. Terkecuali jika ada pengunduran waktu penyembelihan.
9. Tidak mengasah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih di depan hewan Aqiqah, hal ini dilakukan supaya bisa meminimalisir rasa takut pada hewan Aqiqah.
10. Tidak boleh menyembelih di depan hewan lainnya, supaya tidak menimbulkan rasa takut pada hewan lain.
11. Mengikat sebagian anggota badan hewan untuk menghindari hal yang tidak-tidak seperti tercekik. Akan tetapi, tidak juga melepas semua ikatan tersebut karena dikhawatirkan hewan akan lari atau kabur.
12. Membaringkan atau menggulingkan hewan Aqiqah dengan baik
13. Mengarahkan pisau ke depan dan belakang dengan kuat dan cepat, serta menyembelih dalam keadaan tenang.
14. Disarankan menyembelih di pagi hari setelah matahari terbit

Demikianlah artikel mengenai tata cara menyembelih hewan, semoga bermanfaat, terimakasih.

Sumber : konsultasisyariah.com

Penulis: Elis

Ada yang dapat kami bantu?