Stop Perilaku Membandingkan Anak! Simak Ulasannya!

Stop Perilaku Membandingkan Anak!

Aqiqah Alhilal – Sebagai manusia terkadang ada waktunya kita tidak merasa puas dengan pencapaian yang tela diperoleh, khususnya oleh anak kita sendiri. Namun, tahukah kamu? Sebagai manusia, anak juga memiliki caranya sendiri untuk tumbuh dan berkembang.

Setiap anak tentunya berbeda satu sama lain dan tidak bisa disamaratakan. Disinilah terkadang orang-orang terdekat anaklah yang justru melupakan fakta tersebut, termasuk Ayah dan Bunda.

Keinginan untuk melihat anak kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan tak tertinggal bukanlah hal yang salah. Akan tetapi, hal yang salah adalah ketika Ayah dan Bunda menuntut mereka melakukan banyak hal karena keinginan kita.

Tak jarang juga karena hal tersebut tanpa sadar Ayah dan Bunda malah menjadi membanding-bandingkan anak dengan saudara yang lain atau bahkan dengan teman-temannya.

Mulanya mungkin Ayah Bunda berpikir bahwa dengan cara membanding-bandingkannya dengan yang lain adalah salah satu cara untuk memberikan contoh hal yang baik agar dia mau melakukan hal yang serupa agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

Namun, tanpa disadari hal tersebut malah bisa melukai harga diri seorang anak.

Tak hanya itu saja, bahkan anak juga bia berbalik melukai harga diri Ayah Bunda dengan tidak lagi menyukai Ayah Bunda dan menjadi seorang pembangkang karena menginginkan kebebasan.

Mulailah pahami ketidaknyamanan dan kegelisahan anak. Karena anak-anak belum sepenuhnya bisa memilah memilih perkataan mana yang harus didengarkan atau tidak.

Oleh sebab itu, hal yang pertama kali akan ia rasakan ketika mendengar Ayah Bunda membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain adalah rasa rendah diri.

Orang tua yang terus membandingkan anaknya akan membuat anak tersebut menjadi kehilangan fase untuk menetapkan harga dirinya sendiri. Sehingga ia akan cenderung merasa rendah diri dan terus berpikir bahwa ia tidak ada kemampuan seperti itu.

Dampak negatif lainnya adalah akan berpengaruh terhadap beban psikologis anak. Ia akan selalu merasa tidak pernah puas dengan apa yang telah ia capai karena ia telah terbiasa dituntut untuk selalu melakukan hal lebih dari batas kemampuannya oleh orang tuanya sendiri.

Ia juga akan terus dihantui oleh perasaan negatif jika ia mengalami kegagalan karena pikiran tidak akan dicintai orang lain.

Beberapa hal yang harus dilakukan dan wajib diingat terus oleh Ayah Bunda:

  1. Beri anak ruang untuk kesempatan ia berpikir sendiri
  2. Anak bukanlah aset orangtua, mereka harus tetap diperlakukan hormat sebagai individu yang mandiri
  3. Pendidikan bukan hal istimewa dan penghasil uang melainkan merupakan hak anak yang bertujuan untuk menciptakan individu yang bertanggung jawab dan mandiri.

Oleh sebab itu, janganlah membandingkan anak kita dengan anak yang lain.

“Tak perlu khawatir anak Anda tidak bisa seperti anak-anak yang lain, tapi khawatirlah jika anak Anda tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Kenapa? Karena setiap anak diberikan Tuhan dengan kelebihannya sendiri.” (Bunda Aulia – Psikolog Anak).

Sumber gambar: Instagram Aqiqah Al Hilal

Penulis: Elis Parwati

Ada yang dapat kami bantu?