Ramadhan Mulai Berkemas, Sudahkah Kita Benar-Benar Memanfaatkan Ramadhan Ini Sebaik-Baiknya bersama Keluarga?

Ramadhan Mulai Berkemas, Sudahkah Kita Benar-Benar Memanfaatkan Ramadhan Ini Sebaik-Baiknya bersama Keluarga?

Ramadhan Mulai Berkemas, Sudahkah Kita Benar-Benar Memanfaatkan Ramadhan Ini Sebaik-Baiknya bersama Keluarga?

Sumber gambar : bing ai image creator

Sebagai orang tua, kita sering kali fokus pada banyak hal di luar diri kita—memastikan anak-anak tumbuh dengan baik, mencukupi kebutuhan mereka, dan memberikan pendidikan terbaik. Namun, di tengah kesibukan ini, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita benar-benar memanfaatkan Ramadhan ini sebaik-baiknya?

Ramadhan adalah tamu istimewa yang datang membawa keberkahan. Tapi, satu hal yang tidak pernah kita ketahui adalah: apakah kita masih ada untuk menyambutnya tahun depan?

Apa yang Kita Wariskan kepada Anak-anak Kita? 

Sebagai orang tua, kita selalu ingin mewariskan sesuatu yang berharga untuk anak-anak kita—bukan hanya harta, tetapi juga nilai-nilai kebaikan dan ketakwaan. Namun, bagaimana kita bisa mengajarkan anak tentang makna Ramadhan jika kita sendiri belum sepenuhnya memanfaatkannya dengan baik?

Sudahkah mereka melihat kita menangis saat berdoa di malam-malam Ramadhan?  Sudahkah mereka menyaksikan kita berlomba-lomba dalam kebaikan? Sudahkah kita menunjukkan betapa berharganya bulan ini, agar mereka pun tumbuh mencintainya?

Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang dekat dengan Allah, maka kita harus memberi contoh sebelum mengajarkan mereka dengan kata-kata.

Tangisan Ramadhan yang Pergi, Tapi Apakah Kita Ikut Menangis? 

Bayangkan, seluruh makhluk di langit dan bumi menangis saat Ramadhan pergi.  Malam-malam penuh ampunan berlalu begitu saja.  Pintu-pintu keberkahan yang terbuka mulai tertutup.  Kesempatan emas untuk menghapus dosa semakin menipis.

Sebagai anak, mungkin dulu kita melihat bagaimana orang tua kita begitu serius memanfaatkan Ramadhan. Kini, giliran kita yang menjadi contoh bagi anak-anak kita. Jangan sampai mereka melihat kita melewatkan bulan ini dengan kesia-siaan.

Gunakan Sisa Waktu Ini, Sebelum Ramadhan Berkemas Pergi 

Ramadhan belum berakhir. Masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan memanfaatkan hari-hari terakhir ini dengan maksimal.  Ajak anak-anak kita lebih sering beristighfar.  Tanamkan kebiasaan sedekah, sekecil apa pun itu.  Tunjukkan bahwa shalat dan tilawah bukan sekadar rutinitas, tetapi kebutuhan hati.

Karena satu hal yang pasti, Ramadhan akan pergi, tapi amal kita akan tetap menemani kita.

Jangan biarkan Ramadhan pergi tanpa meninggalkan jejak kebaikan. Jangan biarkan anak-anak kita melewatinya tanpa pelajaran berharga.  Jika ini Ramadhan terakhir kita, pastikan kita bersama keluarga kita telah memberi teladan terbaik bagi mereka.

Penulis : Elis

Website : Aqiqah Al Hilal