Aqiqah Al Hilal – Menurut data IDAI, angka kejadian gumoh pada 2 bulan pertama usia bayi di Indonesia cenderung lebih tinggi dibanding negara lain.
Menurut data ini, 25% bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari 4 kali dalam bulan pertama dan 50% bayi bisa gumoh 1–4 kali per hari sampai usia 3 bulan.
Akan tetapi, selain karena gumoh, muntah setelah minum ASI juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan yang perlu Bunda lebih waspadai, seperti:
- Flu perut atau muntaber alias gastroenteritis, penyakit pencernaan yang disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, muntah akan disertai dengan diare dan demam.
- Alergi atau intoleransi makanan (pada bayi yang umurnya lebih besar dan sudah bisa makan).
- Keracunan makanan (pada bayi yang umurnya lebih besar dan sudah bisa makan).
- Pilek.
- Infeksi telinga.
- Infeksi saluran kemih.
- Penyempitan lambung (stenosis pilorus).
- Esofagitis (peradangan pada dinding kerongkongan).
- Penyakit GERD (gastroesphageal reflux disease).
- Sumbatan usus.
- Infeksi paru.
Bayi yang muntah setelah minum ASI dikarenakan suatu penyakit juga biasanya menunjukkan gejala-gejala lain, seperti:
- Mencret, demam, sakit perut, dan kembung.
- Cairan yang keluar berwarna kuning atau hijau, atau mengandung darah.
- Gejala dehidrasi, antara lain mata tampak cekung, menangis tanpa air mata, kulit kering, mulut kering, tampak lemas atau rewel, dan urin berkurang.
- Penurunan berat badan.
- Penolakan makan (tidak nafsu makan).
- Gangguan napas kronis.
- Muntah yang disebabkan oleh penyakit bisa terjadi kapan saja setelah bayi menyusu di usia berapa pun.
Bagaimana Cara Mencegah Gumoh pada Bayi?
Untuk mencegah gumoh atau muntah setelah minum ASI, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan, yaitu:
- Posisikan bayi tegak selama 30 menit setelah menyusu.
- Pastikan bahwa tidak ada yang menekan bagian perut bayi.
- Pastikan bayi tidak langsung berbaring atau tidur tengkurap setelah menyusu.
- Sendawakan bayi setelah menyusu.
- Jangan paksakan bayi untuk minum susu lebih banyak dari yang diinginkan.
- Jangan berikan ASI dengan terburu-buru agar ia tidak menghirup terlalu banyak udara. Biarkan si Kecil menyusu dengan tenang dan nyaman, juga pastikan posisi pelekatan mulutnya sudah tepat.
Kapan Mama Harus Menghubungi Dokter?
Bagaimana jika bayi masih terus muntah setelah diberikan pertolongan pertama? Baiknya, Ayah dan Bunda segera bawa si Kecil ke dokter jika muntahnya tidak mengalami perbaikan, bertambah buruk, atau disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Muntah disertai demam atau sakit perut.
- Muntah berkali-kali.
- Muntah yang berwarna hijau atau kuning.
- Muntah dengan bercak darah.
- Darah yang keluar melalui tinja bayi.
- Si Kecil terlihat dehidrasi. Contohnya mulut menjadi kering, menangis tanpa air mata, bernafas dengan cepat, popok yang jarang basah, dan sering mengantuk.
- Menolak makan dan minum.
- Muntah berlangsung lebih dari 1 hari.
Sumber: haibunda.com
Penulis: Aisyah