Mengenal Ragam Tradisi Pelaksanaan Aqiqah di Berbagai Daerah

Mengenal Ragam Tradisi Pelaksanaan Aqiqah di Berbagai Daerah

 

A group of people in a room with a baby AI-generated content may be incorrect.

Sumber: mmc.kalteng.go.id

AQIQAH AL HILAL – Aqiqah merupakan ibadah yang hukumnya sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi setiap anak yang lahir ke dunia. Ibadah Aqiqah ini sudah menjadi tradisi yang penting dan dihormati dalam budaya Islam sebagai salah satu bentuk rasa syukur dan kebahagiaan atas lahirnya sang buah hati.

Hal ini juga didasarkan pada sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Ahmad bahwa “Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberikan nama.”

Aqiqah dilaksanakan dengan cara menyembelih domba atau kambing sebanyak 2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Dalam pelaksanaannya diberbagai daerah terdapat ragam tradisi yang menarik dan dapat diambil hikmahnya, beberapa diantaranya yaitu:

  • Tradisi Aqiqah di Jawa

Di daerah Jawa, hewan aqiqah yang telah disembelih akan dimasak menjadi berbagai hidangan seperti sate atau gulai, kemudian dibagikan kepada tetangga dan kerabat dalam acara kenduri atau selamatan.

  • Tradisi Aqiqah di Minangkabau

Di daerah Sumatera Barat, hewan aqiqah yang telah disembelih akan dimasak kemudian biasanya dikemas dalam bentuk nasi bungkus dan dibagikan kepada dhuafa.

  • Tradisi Aqiqah di Aceh

Di daerah Aceh, hewan aqiqah yang telah disembelih akan dimasak menjadi masakan khas seperti kuah beulangong, sejenis kari kambing yang menjadi hidangan utama. Hidangan kemudian dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan fakir miskin.

  • Tradisi Aqiqah di Madura

Di daerah Madura Jawa Timur, aqiqah dilaksanakan dengan meriah, terutama di desa-desa. Keluarga yang mengadakan aqiqah biasanya mengundang banyak kerabat dan tetangga untuk berdoa dan makan bersama.

  • Tradisi Aqiqah di Sulawesi Selatan

Di daerah Sulawesi Selatan, khususnya di kalangan suku Bugis dan Makassar, hewan aqiqah yang telah disembelih akan dimasak menjadi palumara, sup daging berempah yang melambangkan kemakmuran dan berkah bagi bayi. Uniknya, di Makassar terdapat tradisi khusus bagi bayi yang berasal dari keluarga bangsawan. Bayi tersebut diwajibkan menyediakan 29 bibit kelapa yang dihias dan diletakkan di kamar bayi, sebagai simbol persiapan masa depan dan pemeliharaan lingkungan.

  • Tradisi Aqiqah di Sunda

Di daerah Sunda, hewan aqiqah yang telah disembelih akan dimasak menjadi hidangan khas Sunda seperti sate, gulai, atau sop, dan dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan kaum dhuafa diiringi acara tasyakuran dan pemotongan rambut bayi yang dilakukan oleh tokoh agama setempat.

  • Tradisi Aqiqah di Kalimantan

Biasanya dilaksanakan berbarengan dengan cara tasmiyah, yaitu pemberian nama kepada bayi yang baru lahir disertai pemotongan rambut bayi kemudian diberi tepung tawar yang dicampurkan dengan air bunga dan pandan wangi, dipercikkan ke kepala bayi sebanyak tiga kali sebagai doa dan perlindungan dari hal-hal buruk, bayi juga dicicipkan minuman air zam-zam dan makanan seperti kurma sebagai simbol keberkahan.

Dari beragam tradisi tersebut Ayah Bunda perlu menggarisbawahi bahwa Ibadah Aqiqah harus dilaksanakan sesuai syariat Islam dan seluruh rangkaian dilaksanakan semata mengharap ridho dan rahmat Allah SWT.

Penulis: Maya Siti Nur Hodijah

Website: aqiqahalhilal.com