
Sumber gambar: google.com
AQIQAH AL HILAL – Dalam sebuah hadiw, Rasulullah SAW menyebut kata “ibu” sebanyak tiga kali ketika menjelaskan siapa orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik. Hadis ini sering menjadi dasar utama dalam Islam tentang besarnya kedudukan seorang ibu. Namun, mengapa Rasulullah SAW menyebut ibu hingga tiga kali? Apa hikmah dan makna di baliknya?
Di hari Ibu ini, mari kita simak alasan Rasulullah SAW menyebut “Ibu” sebanyak tiga kali dalam sabda-Nya!
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Ia bertanya lagi, ‘Kemudian siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
1. Perjuangan Ibu Sejak Masa Kehamilan
Salah satu alasan utama ibu disebut tiga kali adalah karena beratnya perjuangan seorang ibu sejak awal kehidupan anak. Ibu mengandung selama sembilan bulan dengan berbagai pengorbanan fisik dan mental. Al Quran bahkan menegaskan bahwa kehamilan dan persalinan adalah masa penuh pengorbanan bagi seorang ibu.
2. Pengorbanan Saat Melahirkan
Proses melahirkan adalah fase yang penuh risiko dan rasa sakit. Dalam kondisi ini, seorang ibu mempertaruhkan nyawa demi lahirnya sang anak. Tidak ada peran ayah yang dapat menggantikan penderitaan ini, sehingga Islam memberikan penghormatan yang sangat besar kepada seluruh ibu di seluruh dunia.
3. Peran Ibu dalam Mengasuh dan Menyusui
Setelah melahirkan, perjuangan ibu belum selesai. Ibu menyusui, merawat, dan mendidik anak dengan penuh kesabaran, sering kali tanpa mengenal lelah. Waktu, tenaga, dan perhatian ibu tercurah hampir sepenuhnya untuk tumbuh kembang anak.
4. Kedekatan Emosional dan Kasih Sayang
Ibu memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan anak. Kasih sayang ibu bersifat tulus, tanpa pamrih, dan terus mengalir sepanjang hidup. Oleh karena itu, Islam menempatkan ibu sebagai sosok yang paling utama untuk dihormati dan dimuliakan.
5. Keadilan Islam dalam Menempatkan Peran Orang Tua
Meskipun ibu disebut tiga kali, bukan berarti Islam mengabaikan peran ayah. Ayah tetap memiliki kedudukan yang sangat mulia, karena ia bertanggung jawab dalam nafkah, perlindungan, dan pendidikan keluarga. Penyebutan ayah setelah ibu menunjukkan keseimbangan dan keadilan dalam Islam.
Hikmah bagi Umat Islam
Penyebutan ibu sebanyak tiga kali oleh Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam agar tidak meremehkan jasa dan pengorbanan ibu. Berbakti kepada ibu adalah salah satu jalan utama menuju ridha Allah SWT. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu.
MasyaAllah, Allahumma barik…
Rasulullah SAW menyebut ibu sebanyak tiga kali bukan tanpa alasan. Hal tersebut merupakan bentuk penegasan atas besarnya pengorbanan, kasih sayang, dan peran seorang ibu dalam kehidupan anak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap Muslim memuliakan ibu, berbakti kepadanya, dan mendoakan kebaikan untuknya, baik ketika beliau masih hidup maupun setelah wafat.
Penulis: Nafisah Samratul Fuadiyah
🔽 Info Pemesanan Aqiqah Al Hilal 🔽
📱 CS WA Gegerkalong, Cilame 0812 2242 9223
📱 CS WA Cibiru dan Jalan Golf 0877 0034 7724
📱 CS WA Luar Bandung 0811 2233 1008
Aqiqah Al Hilal, Dobel Pahalanya Soleh Anaknya!
