Aqiqah Al Hilal – Sahabat Al Hilal, setiap orang diberi karunia akal yang sehat. Diatas akal yang sehat itu, kita pasti akan sepakat bahwa di dalam keluarga ketika kita mendidik anak tentunya perlu ilmu. Jangankan dalam perihal mendidik anak, hanya sekadar memasak air pun kita butuh ilmu bukan?
Apalagi perihal mendidik anak yang posisinya berada dalam jalur ibadah dengan pengibaratan “Mempersiapkan investasi di akhirat”, dengan kata lain mendidik anak adalah upaya yang dipersiapkan untuk memperolah sejumlah pahala yang terus mengalir di dunia maupun akhirat. Sebetulnya, kita semua sudah sama-sama tahu bahwa mendidik anak membutuhkan ilmu.
Sekadar berharap memiliki anak yang sehat dan lucu tidaklah cukup. Bila hanya cerdas dan berprestasi duniawi pun juga masih belum cukup. Anak yang memiliki gelar akademik yang tinggi dengan sejumlah prestasi dari berbagai perlombaan yang dia ikuti pun juga tetap tidak cukup.
Suatu hari pasti kita pernah mendengar cerita entah itu dari tetangga, kerabat ataupun keluarga kita tentang seorang anak yang ketika ia masih kecil memiliki badan yang sehat, lucu dan menyejukkan pandangan kita.
Namun, setelah orang tuanya bersusah payah ketika membesarkannya dan mendidiknya hingga menjadi anak yang tumbuh dengan berbagai prestasi serta segala pencapaiannya, ketika itu pun orang tua nya pun sudah tua renta, dengan beraninya sang anak berperilaku kasar terhadap orang tuanya, dia berani membentaknya tanpa mengingat jasa-jasa mereka.
Bahkan lebih parahnya lagi dia menelantarkan mereka ke panti jompo tanpa ada rasa bersalah sedikitpun dalam hatinya. Lantas apakah ada yang salah dalam diri orang tuanya ketika mereka mendidik anaknya?
Sahabat Al Hilal, inilah dia beberapa faktor penting yang menunjang kesuksesan dalam mendidik anak, di antaranya:
1. Doa, menjadi faktor yang paling utama karena doa merupakan senjata terkuat bagi umat islam dalam menjalankan ibadahnya selama ia hidup di dunia. Doa bisa mengubah segalanya, memungkinkan sesuatu yang tadinya tidak mungkin. Berikut salah satu doa yang bisa kita panjatkan untuk memperoleh keturunan yang baik:
Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salam,
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“ROBBI HAB LII MIN LADUNKA DZURRIYYATAN THOYYIBATAN, INNAKA SAMII’UD DU’AA’
Artinya : “Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa.” (QS. Ali Imron: 38).
2. Sebelum kita mengajarkan anak kita supaya menjadi saleh dan shalihah, alangkah baiknya kita yang terlebih dahulu memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang shaleh dan shalihah. Niscaya keturunan kita akan selalu berada dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
3. Mengajarkan pendidikan agama sejak dini, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan akademik saja tidak cukup, maka disinilah ilmu juga diperlukan ketika kita mendidik anak-anak kita.
Kurang lebih seperti itulah bagaimana caranya supaya kita mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan segala ihtiarnya supaya kelak anak-anak kita menjadi keturunan yang shaleh dan shalihah. Maka dengan itu, yuk jadilah “Orang tua yang betulan” bukan “Kebetulan jadi orang tua”.
Sumber gambar: kumparan.com
Penulis: Elis Parwati