Sumber: www.goodnewsfromindonesia.id
AQIQAH AL HILAL – Kenakalan remaja merupakan salah satu isu tahunan yang sudah ada sejak dahulu. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya yang dapat berbeda-beda pada setiap zaman. Di era digitalisasi ini para remaja seakan mendapatkan akses lebih dalam melakukan kenakalan, terlebih tanpa adanya arahan dan peran pendidik utamanya orang tua.
Kenakalan remaja menjadi isu yang kembali terangkat akhir-akhir ini, utamanya ketika Gubernur Jawa Barat baru yang terpilih pada awal tahun 2025 menerapkan program barak militer bagi remaja-remaja yang dianggap nakal dan orang tuanya sudah kebingungan untuk mendidiknya.
Program ini kemudian menjadi huru hara dikalangan orang tua utamanya ayah bunda, karena program ini memunculkan pendapat pro dan kontra. Pendapat yang mendukung mengatakan bahwa Program ini dianggap sebagai solusi efektif untuk menangani anak-anak “nakal” atau sulit diatur yang sudah sulit dibina oleh orang tua dan pendidik di rumah, pendekatan militer dianggap mampu membentuk disiplin, pola hidup teratur, dan kemandirian anak-anak tersebut, kemudian program ini juga dinilai tidak melanggar HAM karena bersifat pembinaan dan dilakukan atas persetujuan orang tua, ditambah banyaknya orang tua yang secara sukarela menitipkan anak mereka ke program ini karena berharap perubahan positif, seperti pola tidur yang lebih baik dan berhenti merokok.
Namun pendapat yang tidak mendukung program ini mengatakan bahwa pendekatan militeristik dianggap terlalu keras dan kurang memperhatikan aspek psikologis serta latar belakang sosial anak-anak, sehingga berisiko menimbulkan trauma dan perubahan karakter yang sifatnya sementara, aspek pendidikan akademik dan pembinaan spiritual dinilai kurang diperhatikan dalam program ini, sehingga pengembangan intelektual anak menjadi terabaikan, serta adanya kekhawatiran bahwa program ini mencederai hak-hak anak, terutama jika anak tidak diberikan pilihan lain selain mengikuti pendidikan di barak militer.
Terlepas dari pandangan dan pendapat pro kontra atas program barak militer ini, ayah bunda perlu menggarisbawahi bahwa dalam islam pembentukan karakter anak tidak hanya menekankan disiplin fisik, tetapi juga harus melibatkan aspek spiritual, akhlak mulia, dan kasih sayang. Tetapi program ini juga memiliki potensi efektif dalam membentuk karakter anak dari sisi kedisiplinan dan kemandirian, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter dalam Islam.
Maka benar-benar sesuai dengan ajaran Islam, program ini perlu dilengkapi dengan pembinaan spiritual, akhlak mulia, dan pendekatan kasih sayang yang holistik. Dukungan ayah bunda dan keluarga serta lingkungan juga sangat menentukan keberhasilan pembentukan karakter anak secara utuh dan berkelanjutan.
Penulis: Maya Siti Nur Hodijah
Website: aqiqahalhilal.com