Aqiqah al Hilal – Ayah Bunda, di sini pasti ada yang merasa bingung ketika mendapati anak yang sudah berumur di atas 10 tahun atau sudah baligh, tetapi akhlaknya sudah rusak?
Di umur tersebut anak sering kali terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik, mereka kerap kali menjadi penyuka game, menyukai pergaulan yang bebas, sehingga terkadang ia melalaikan ibadahnya.
Lalu bagaimanakah cara memperbaiki akhlak anak kita?
Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengakui beberapa keburukan yang ada pada dalam diri anak kita. Mau tidak mau, anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tuanya.
Ketika anak melakukan keburukan atau ia tidak melakukan hal sebagaimana yang kita inginkan, maka penyebab utamanya adalah diri kita sendiri.
Oleh sebab itu, apabila kita memiliki anak-anak yang fitrah atau akhlaknya sudah rusak, maka apa yang harus dilakukan pertama kali?
Jawabannya adalah taubat, memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala, minta maaf kepada-Nya.
Karena mungkin kita banyak melalaikan pendidikannya sehingga anak melakukan hal buruk yang tidak kita inginkan.
Kemudian yang kedua, berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Minta supaya Allah memberikan hidayah dan kekuatan agar kita bisa membimbing anak kita, mengajari anak kita.
Lalu yang ketiga, minta maaflah kepada anak. Hal ini merupakan hal yang tak kalah pentingnya apalagi kepada anak yang sudah remaja.
Ketika seorang anak durhaka kepada orang tuanya, hal itu bisa jadi disebabkan karena tidak ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tuanya.
Anak tersebut tidak akan menganggap orang tuanya, tapi yakinilah bahwa anak telah diberikan fitrah agar mencintai kedua orang tuanya.
Maka dengan itu, cobalah datangi anak kita minta maaf dengan sungguh-sungguh. Hal ini akan menjadi pintu pertama yang bisa kita dobrak untuk merobohkan hambatan komunikasi antara anak dan orang tuanya.
Ketika orang tua meminta maaf kepada anaknya dengan tulus, Allah akan membukakan pintu hati seorang anak. Insyaa Allah, sang anak akan menyadari bahwa orang tuanya sangat menyayanginya, sehingga ia akan tersadar atas perbuatan buruk yang telah dilakukan olehnya.
Karena kadang kala ia menjadi durhaka adalah bentuk ekspresi ketika dia merasa tidak disayangi.
Lalu, setelah itu lebih mendekatkan diri dengan anak kita. Kita harus mampu menjadi orang tua sekaligus sahabat terbaik bagi mereka untuk menciptakan jarak yang lebih dekat dengan mereka.
Insyaa Allah hal ini akan bermanfaat.
Wallahu’alabishawab.
Sumber: www.dream.co.id
Penulis: Elis